Tugas Publikasi Negosiasi
Bahasa Indonesia
Cincin Bunda
Siang itu Shanty
teringat dengan ulang tahun bundanya yang ke lima puluh. Ulang tahun itu jatuh
pada kurang dari satu minggu lagi. Di ulang tahun bunda Shanty yang kesetengah
abad itu, Shanty belum menyiapkan hadiah apapun. (1)
Shanty langsung saja menelpon kakaknya untuk merencanakan pembelian kado. Mereka teringat akan harapan bunda yang terakhir mereka dengar, yaitu cincin emas putih bermata merah. Setelah dibicarakan cukup lama melalui telpon, mereka berdua pun pergi ke toko perhiasan yang dimaksud pada keesokan harinya. Dan benar saja, cincin itupun masih ada di etalase toko dengan warna mata yang berbeda. (2)
Shanty dan kakaknya menghampiri petugas dan menanyakan cincin emas putih bermata merah yang mereka inginkan. Rupanya cincin itu sudah habis dijual. Namun tak lama dari mereka bertanya, sang pemilik toko menghampiri mereka dan rupanya ia masih memiliki stok cincin tersebut. Keinginan merekapun terpenuhi. (3)
Setelah puas melihat keberadaan cincin, Shanty menanyakan harganya. Ternyata harganya sembilan juta rupiah! Hal ini membuat Shanty dan kakaknya menggelengkan kepala. Mereka mencoba menawar harga tersebut menjadi tujuh juta rupiah. Namun si pemilik toko menolak. (4)
Setelah lama bernegosiasi, akhirnya si pemilik toko melepas cincin itu dengan harga delapan juta rupiah. Tidak hanya itu, ada syarat lain agar cincin itu bisa dibawa pulang seharga delapan juta rupiah. Syaratnya yaitu Shanty harus membeli perhiasan lain seharga minimal dua juta rupiah. (5)
Dengan syarat yang menurut Shanty cukup mudah, Shantypun menyanggupinya. Akhirnya total belanja Shanty pada hari itu sepuluh juta rupiah. Menurutnya dan kakaknya, harga itu sangat pantas untuk pembelian perhiasan super mewah tersebut. Akhirnya hari ulang tahun bunda Shantypun tiba. Shanty dan kakaknya datang membawa kue dan cincin yang mereka siapkan. Bunda Shantys sangat terharu begitu mengetahui kado yang begitu spesial. (6)
Shanty langsung saja menelpon kakaknya untuk merencanakan pembelian kado. Mereka teringat akan harapan bunda yang terakhir mereka dengar, yaitu cincin emas putih bermata merah. Setelah dibicarakan cukup lama melalui telpon, mereka berdua pun pergi ke toko perhiasan yang dimaksud pada keesokan harinya. Dan benar saja, cincin itupun masih ada di etalase toko dengan warna mata yang berbeda. (2)
Shanty dan kakaknya menghampiri petugas dan menanyakan cincin emas putih bermata merah yang mereka inginkan. Rupanya cincin itu sudah habis dijual. Namun tak lama dari mereka bertanya, sang pemilik toko menghampiri mereka dan rupanya ia masih memiliki stok cincin tersebut. Keinginan merekapun terpenuhi. (3)
Setelah puas melihat keberadaan cincin, Shanty menanyakan harganya. Ternyata harganya sembilan juta rupiah! Hal ini membuat Shanty dan kakaknya menggelengkan kepala. Mereka mencoba menawar harga tersebut menjadi tujuh juta rupiah. Namun si pemilik toko menolak. (4)
Setelah lama bernegosiasi, akhirnya si pemilik toko melepas cincin itu dengan harga delapan juta rupiah. Tidak hanya itu, ada syarat lain agar cincin itu bisa dibawa pulang seharga delapan juta rupiah. Syaratnya yaitu Shanty harus membeli perhiasan lain seharga minimal dua juta rupiah. (5)
Dengan syarat yang menurut Shanty cukup mudah, Shantypun menyanggupinya. Akhirnya total belanja Shanty pada hari itu sepuluh juta rupiah. Menurutnya dan kakaknya, harga itu sangat pantas untuk pembelian perhiasan super mewah tersebut. Akhirnya hari ulang tahun bunda Shantypun tiba. Shanty dan kakaknya datang membawa kue dan cincin yang mereka siapkan. Bunda Shantys sangat terharu begitu mengetahui kado yang begitu spesial. (6)
Penjelasan
paragraf 1: orientasi
paragraf 2: permintaan
paragraf 3: pemenuha
paragraf 4: penawaran
paragraf 5: klimaks dan persetujuan
paragraf 6: penutup
Nama : Shofuro Dzatu Ishma
Kelas : XI MIA 5
0 komentar:
Posting Komentar