skip to main | skip to sidebar

About me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Komentar
    Atom
Komentar

Archivo del blog

  • ▼ 2014 (43)
    • ► Desember (1)
    • ► November (4)
    • ▼ September (12)
      • Negosiasi Hp Samsung
      • Negosiasi Pembelian Pemain Bola
      • <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
      • JUAL BELI SEMBAKO
      • JUAL BELI SEPEDA BEKAS
      • Negosiasi Penjualan Sebuah Mobil
      • Negosiasi demi Mendapatkan Flashdisk dengan Harga ...
      • Penjualan Sebuah Rumah Tua Iklan penjualan seb...
      • Penjualan Sebuah Rumah Tua Iklan penjualan s...
      • Penjualan Sebuah Rumah Tua Iklan penjualan seb...
      • Teks Negosiasi dalam bentuk Monolog
      • Tidak Dapat Kursi Jati Kursi Rotanpun Jadi
    • ► Agustus (26)

Followers

XI IPA 5

Kamis, 18 September 2014

Teks Negosiasi dalam bentuk Monolog

Menjelajahi Pasar Ubud

                Pasar Ubud adalah salah satu pasar yang terkenal di Bali. Pasar ini juga terkenal oleh para turis. Lokasi pasar ini sangatlah stategis, di depan Puri Agung Saren Ubud. Tepatnya di persimpangan Jalan Monkey Forest. Pasar ini juga pernah menjadi lokasi shooting film Hollywood “Eat, Pray, Love” yang dibintangi Julia Roberts. Karena pasar ini sangat terkenal anak SMAN 2 Bandar Lampung singgah di pasar ini saat “study tour” untuk membeli cendramata.
                Pasar ini terkenal juga dengan tas anyaman, baju-baju bertuliskan Bali, pakaian tradisional Bali, sampai patung dan lukisan seperti pasar lainnya. Saat itu Indah ingin mencari tas anyaman untuk seorang kakaknya.
                Kami pun mengelilingi pasar tersebut. Pada di lantai dua kami melihat tas anyaman yang cantik. Indah pun sangat menyukainya dengan sekali melihatnya tetapi ia tidak melihat warna biru kesukaan kakaknya. Lalu ia bertanya kepada si Penjual “Mbak apakah tas ini ada yang warna biru Mbak ?” , lalu si Penjual bertanya “ada Dik mari masuk kedalam”.
                Indah melihat label harga yang tergantung di tas itu, lalu ia bertanya “Mbak bisa tidak kalau saya ambil ini dengan harga Rp 200.000,00 saja ?”. si Penjual berkata “wah tidak bisa Dik bagaimana kalau ditambah tiga puluh ribu saja ?”. Indah berkata “ Ayolah Mbak uang saku saya kesini sangatlah sedikit”. Lalu si Penjual berkata “ baiklah dua ratus dua puluh ribu rupiah saja ya Dik “ lalu Indah pun bertanya dengan temannya Nia “ Nia kalau dua ratus dua puluh ribu rupiah kemahalan tidak ya ?” Nia menjawab “Kalau menurutku si kemahalan, Ndah “.
                Indah pun tidak putus asa untuk bernegosiasi dengan si Penjual. “ Ayolah Mbak kurangi sajalah sedikit minimal dua puluh ribu lagi “.Si Penjual sepertinya sudah merasa kasihan dengan si Indah yang selalu menawar terus-menerus dengan wajah yang sedikit lemas. Maka dari itu si Penjual setuju dengan harga yang indah usulkan.
                Si Penjual setuju memberikan jumlah harga yg Indah usulkan. Indah pun tampak sangat bahagia dan ia berkata “ terima kasih Mbak ini uangnya” Indah pun memberikan uangnya tersebut ke Penjual. Lalu si Penjual tersenyum melihat Indah yang tampak kegirangan mendapatkan tas itu.

                Setelah itu, Indah pun berterima kasih kepada Penjual dan berkata akan kembali lagi jika ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Bali lagi. Lalu ia meninggalkan toko itu dengan wajah gembira bersama temannya.

Karya :Indah Monisa Firdiantika
Diposting oleh Unknown di 22.40

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod