skip to main | skip to sidebar

About me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Archivo del blog

  • ▼ 2014 (43)
    • ► Desember (1)
    • ▼ November (4)
      • Biografi Ma'am Sasa
      • DIPTY MAURA SABILLA
      • TUGAS PANTUN Nama : ELMIRA RAMADHANTI Kelas...
      • Pantun
    • ► September (12)
    • ► Agustus (26)

Followers

XI IPA 5

Senin, 24 November 2014

Biografi Ma'am Sasa

Oleh: Alna Livia Fanneza
Kelas: XI IPA 5
Siapa yang tidak mengenal Ma’am Sasa, Guru Bahasa Inggris yang telah mencetak generasi-generasi penerus yang berprestasi. Ma’am Sasa yang memiliki nama lengkap Dra. Sarina Saragih ini berasal dari Deli Derdang, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Beliau lahir di Pematang Siantar, 25 Juli 1955. Beliau merupakan kakak tertua bagi kesembilan adiknya. Beliau terlahir di keluarga yang berpendidikan militer maka jangan heran apabila beliau bertindak tegas karena sebenarnya dari keluarga kecilnya beliau sudah terbiasa untuk hidup disiplin dan sesuai aturan. Kini, Beliau tinggal bersama suami tercintanya yang bernama Dahlan Sitompul bersama ketiga buah hatinya yang masing-masing bernama Kristiana Rilando Sitompul yang saat ini berusia 29 tahun, Lidwina Sugihartati Sitompul yang berusia 27 tahun dan si bungsu yang bernama Agatha Marline yang kini berusia 22 tahun. Dan ketiga pelita nya ini merupakan alumni berhasil dari SMANDA, Sekolah yang kita cintai ini.

Untuk menjadi seorang guru yang berhasil, Ma’am Sasa pertama kali mengawali karir pendidikannya di Sekolah Rakyat Tebing Tinggi dan lulus pada tahun 1964. Kemudian, beliau kembali meneruskan Sekolah Kepandaian Puteri Negeri Tebing Tinggi dan lulus pada 1970. Selama beliau bersekolah di Sekolah Kepandaian Puteri ini beliau sangat tertarik dengan kegiatan yang bergelut dengan jarum-benang. Beliau sangat suka merancang busana, menjahit, menyulam, merenda juga membaca buku. Namun menyadari tanggung jawab orang tuanya tidak semata-mata terfokus padanya melainkan dengan adik-adiknya juga, maka dari itu Beliau memutuskan meneruskan pendidikannya di Sekolah Pendidikan Guru di Tebing Tinggi. Simpulnya, menjadi guru bukanlah minat awal seorang Ma’am Sasa. Namun waktu berlalu, beliau mulai mantap dengan tujuan yang sebenarnya bukan niat awalnya. Mengajar seakan sudah menjadi bagian dari dirinya. Ia menikmati saat-saatnya mengajar dan ia tahu bahwa untuk mengajarlah ia terlahir. Saat lulus dari SPG Tebing Tinggi pada tahun 1973, beliau memantapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikannya ke IKIP Medan. Awalnya, ia bingung dengan jurusan yang harus ia pilih. Sejujurnya, ia nyaman mengajar apa saja karena mengajar adalah jiwanya. Namun, ia tidak sama sekali berkeinginan menjadi guru Bimbingan Konseling. Otak cemerlang Ma’am Sasa pun berpikir keras, ia berpikir bagaimana buta nya masyarakat tentang Bahasa Inggris saat itu dan ia menyadari bahwa suatu saat nanti Bahasa Inggris akan bergabung dengan arus globalisasi dan akhirnya menjadi bahasa internasional yang seluruh lapisan masyarakat perlu mempelajarinya. Maka, tanpa bla-bli-blu, ia memilih jurusan Bahasa Inggris. Dalam waktu 5 tahun, beliau menyelesaikan pendidikannya di IKIP Medan dan lulus pada tahun 1978. Dan tahun selanjutnya, yaitu tahun 1979, ia ditempatkan di Bandar Lampung dan disinilah ia mengawali karir mengajarnya yang sebenarnya. Di tahun yang sama, ia pun ditempatkan di SMAN 2 Bandar Lampung. Selain mengajar di SMAN 2 Bandar Lampung, ia sempat mengajar kursus Bahasa Inggris, menjadi guru di SMAN 3, di Sekolah Taman Siswa, PGRI 2, dan tak terhitung lagi dimana ia sudah membagi ilmunya kepada benih-benih penerus bangsa. Dia juga pernah menjadi Dosen Bahasa Inggris di STKIP Bandar Lampung. Orang yang sangat mengabdi pada pekerjaannya seperti Ma’am Sasa memiliki motto untuk selalu maju dalam hidupnya. Ia selalu berkukuh bahwa peluh seseorang yang senantiasa bekerja keras akan terbayar dengan hasil yang memuaskan. Untuk seseorang yang bekerja keras bagi karirnya selalu berkata bahwa,“Kebahagiaan selalu terlahir dari kerja keras seseorang.” Maka dari itu beliau tak pernah lelah, tak pernah letih, tak pernah hilang semangat dalam bekerja keras, apalagi mengajar, karena dengan mengajar ia mendapatkan kebahagiaannya tersendiri.  
Diposting oleh Unknown di 06.40 0 komentar

Sabtu, 22 November 2014

DIPTY MAURA SABILLA

PANTUN BIASA:
Di sini ada ayam
Eh si ayam dimakan ular
Sebentar lagi ulangan umum
Yuk kita belajar

TALIBUN:
Ada ulat di dalam tanah
Badannya besar dan gendut
Tinggalnya di rumah Caisar
Mari kita ke sekolah
Dan belajar dengan giat
Agar jadi seorang dokter

KARMINA:
Si Amir sedang menyemir
Kalau kamu pintar jadi insinyur

SELOKA BIASA:
Kamunya di sana
Tapi akunya disini
Jangan menikah dulu
Kalau sudah jadi pilot baru beristri

Kamu seperti kupu- kupu
Karna aku selalu kamu temani
Banyak- banyaklah menuntut ilmu
Agar tidak mudah dibodohi

SELOKA BERBENTUK PANTUN:
Kucingku berwarna biru
Ia suka mencakar
Pintar saja dulu
Baru cari pacar

GURINDAM:
Beli bolu kukus di pasar Aceh

Kalau suka bolos nanti dimarah ayah
Diposting oleh Unknown di 23.31 0 komentar

Jumat, 21 November 2014

TUGAS PANTUN


Nama : ELMIRA RAMADHANTI
Kelas : XI IPA 5
Tema : Pendidikan


PANTUN BIASA
Nasi sayur termasuk kebutuhan pangan
Untuk bekal hidup kita kedepan
Pendidikan adalah lapangan perjuangan,
bukan tempat mencari penghidupan


TALIBUN
Pergi ke pasar dengan susan
Naik mobil duduk sampingan
turun mobil ketimpa dahan
Harta hancur oleh kerakusan
amal hancur oleh kesombongan
ilmu hancur oleh kebodohan


SELOKA
Jalan-jalan bertemu umi Pipik
Naik motor milik si Ipan
Tuntutlah ilmu dengan baik
Agar berguna di masa depan

Naik motor milik si Ipan
Pergi ke pasar bertemu Sonya
Agar berguna dimasa depan
Diajarkan kembali ke generasi selanjutnya


GURINDAM
Sebelum belajar berdoalah dahulu
Supaya ilmu yang diterima bermanfaat selalu


KARMINA
Anto Wawan pergi ke rumah Mumu
Ayo kawan kita menuntut ilmu
Diposting oleh Unknown di 07.30 0 komentar

Kamis, 20 November 2014

Pantun

Nama: Alna Livia Fanneza
Kelas: XI IPA 5
Tema: Pendidikan

Pantun biasa:
Jalan-jalan ke Laguna
Jangan lupa memancing ikan
Ilmu banyak sangat berguna
Dimanapun akan dibutuhkan

Gurindam:
Makan bolu, rasa susu vanila
Berilmu dulu, baru cari cinta

Talibun:
Pergi tamasya ke istana raja
Sampai disana melihat dupa
Dupa terukir unik bentuknya
Uang pergi ya pergi saja
Kasih hilangpun tak apa
Namun ilmu simpan selamanya

Seloka:
Pohon jati tumbuh di hutan
Jamur payung hidup di selokan
Tuntutlah ilmu dengan kesungguhan
Kelak engkau selalu terdepan

Jamur payung hidup di selokan
Makin lama makin menua
Kelak engkau selalu terdepan
Jangan lupa nasihat orang tua

Makin lama makin menua
Jika meninggal menuai duka
Jangan lupa nasihat orang tua
Atau akan jadi durhaka

Karmina:
Angin semilir menyejukkan hati
Jangan kikir cerdas tak dibawa mati

Diposting oleh Unknown di 09.11 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod